The ngertakeun bumi lamba artinya Diaries



Diketahui Indonesia masih memenuhi kebutuhan susu dalam negeri dengan memasukan produk susu dari luar negeri sebanyak 3,7 juta ton. "Ini artinya kita memenuhi setengah kebutuhan impor For each tahun," tegasnya.

Upacara Ngertakeun Bumi Lamba diadakan berlandaskan siklus “pergerakan Matahari”, yaitu saat matahari sedang berada di sisi utara dan mulai bergerak menuju ke selatan. Hari yang dipilih adalah hari minggu atau disebut radite atau sunday atau hari matahari.

Arista Montana dan Yayasan Paseban menanam pohon di Megamendung untuk meningkatkan kualitas udara dan menjaga keseimbangan alam sebagai bagian dari komitmen konservasi mereka.

Selain itu, pengunjung dapat menikmati keindahan alam dan merasakan kehangatan pedesaan yang autentik.

Begawi ialah tradisi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat adat pepadun.(Dok. Fitri Andayani) SECARA umum kearifan lokal digambarka sebagai segala bentuk kebijaksanaan yang didasari nilai-nilai kebaikan dipercaya, diterapkan dan senantiasa dijaga keberlangsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama (secara turun temurun) oleh sekelompok orang dalam lingkungan atau wilayah tertentu yang menjadi tempat tinggal mereka. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia tepatnya berada pada bagian ujung pulau Sumatera, Provinsi lampung memiliki banyak keberagaman budaya salah satunya budaya Pepadun yang mayoritasnya menempati daerah dataran tinggi, Provinsi Lampung ini memiliki two Kota dan thirteen Kabupaten.

The developer sent this facts and points and will update it eventually. To safeguard privacy, user profiles for migrated inquiries are anonymized. 0 responses

Baru-baru ini, ia juga mengembangkan sistem filtrasi air injeksi serta menerapkan teknologi hidrogelnya untuk sektor pertanian.

“Padi huma ditanam satu kali dalam setahun dengan masa tanam enam bulan. Tanaman ini bergantung pada air hujan, sinar matahari, dan pemupukan alami. Hasil panen periksa di sini dapat disimpan hingga ratusan tahun,” kata Andy pada Minggu, twelve Januari 2025.

Gunung adalah pakuan bumi di semesta ini. Gunung menjadi sumber nilai spiritual dan budi pekerti yang mendasari perilaku yang berbudaya bagi umat manusia di muka bumi. Sebagaimana nama SUNDA yang melekat pada Gunung Tangkuban Parahu (Purba Kancana Parahyangan). Maka dari itu upacara tahunan ini dilakukan di puncak Gunung Tangkuban Parahu. Bertepatan dengan perjalanan matahari yang baru mulai kembali dari paling utara bumi menuju selatan, yaitu di setiap bulan 'kapitu'(bulan ke seven), dalam hitungan suryakala, kala ider (kalender) sunda.

Upacara ini juga terbuka untuk seluruh orang yang tetap meyakini jalan ketuhanan dan kemanusiaan "Sunda Wiwitan" (dalam makna common). Yaitu orang yang berjuang untuk Tanah-Airnya dengan memelihara dan menjalankan semua warisan nilai spiritual, budi Upacara "NGERTAKEUN BUMI LAMBA" mapag sasih kapitu ngertakeun bumi lamba 2025 suryakala pekerti leluhurnya, sehingga bebas dari sekat perbedaan cara-ciri atau juga seperti orang-orang yang meyakini cahaya kasih yang melekat dalam kepribadiannya yang terbuka.

Ngertakeun bumi lamba, artinya Mensejahterakan Kehidupan Bumi Alam, seperti yang diamanatkan Sang Prabu Siliwangi 1482-1521M, dalam Sanghyang Siksa Kanda’ng Karesian. Upacara ini sebagai salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat adat dalam berhubungan dengan alam yang mendesak manusia untuk mengubah sikapnya terhadap lingkungan, yaitu dengan berusaha kembali untuk lebih arif dalam memperlakukannya seperti yang telah dilakukan oleh leluhur sejak dulu.

Dalam tradisi mereka, bercocok tanam padi huma adalah ritual sakral yang sarat dengan nilai-nilai penghormatan terhadap alam.

Ngertakeun bumi lamba, artinya Mensejahterakan Kehidupan Bumi Alam, seperti yang diamanatkan Sang Prabu Siliwangi 1482-1521M, dalam Sanghyang Siksa Kanda’ng Karesian. Upacara ini sebagai salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat adat dalam berhubungan dengan alam yang mendesak manusia untuk mengubah sikapnya terhadap lingkungan, yaitu dengan berusaha kembali untuk lebih arif dalam memperlakukannya seperti yang telah dilakukan oleh leluhur sejak dulu.

Semoga banyak ibu-ibu muda yang mengikuti kiprahnya. Piawai dalam mengurus rumah tangga dan mendidik putra-putrinya. Jeli dalam memilih peluang pekerjaan untuk menambah kebutuhan ekonomi keluarga. Juga terjun untuk melaksanakan amanah dakwah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *